Kamis, 26 November 2015

kemasan methylprednisolone

KEMASAN
METHYLPREDNISOLONE

Kemasan adalah salah satu komponen penting dari bentuk sediaan farmasi. Menurut ketentuan yang berlaku di seluruh dunia, pengujian stabilitas sediaan farmasi harus dilakukan dalam kemasan akhir yang akan dipasarkan. Kemasan terdiri dari bermacam material (gelas, logam, plastik, material multi lapis, karet dan elstomer sintetik) yang tidak selalu inert terhadap obat yang dikemas, karena secara sederhana dapat menyebabkan terjadinya adsorpsi dan desorpsi dari pengemas menuju obat disamping kemungkinan terjadinya interaksi

Tentang Methylprednisolone

Jenis obatKortikosteroid
GolonganObat resep
ManfaatMeredakan inflamasi dan menangani gejalaalergi
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Bentuk obatTablet dan suntik
Methylprednisolone tersedia dalam berbagai merek.
 Obat ini harus digunakan dengan resep dokter.

Peringatan:
  • Bagi anak-anak, wanita hamil dan yang sedang menyusui, sesuaikan dosis dan pemakaian dengan anjuran dokter.
  • Dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan.
  • Jika menggunakan methylprednisolone, Anda perlu memberi tahu dokter atau perawat sebelum menjalani penanganan medis apapun.
  • Harap berhati-hati bagi pengidap hipertensi, penyakit jantung, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, osteoporosis, hipotiroidisme, epilepsi, infeksi, myastenia gravis dan infeksi seperti , cacar air, campak, dan herpes zoster.
  • Harap waspada bagi yang pernah mengalami serangan jantung, gangguan psikis, tukak lambung, gangguan inflamasi usus, penggumpalan darah, baru–baru saja menerima vaksin, serta mengalami kontak langsung dengan pengidap cacar air, campak, atau herpes zoster.
  • Peningkatan dan penurunan dosis perlu dilakukan secara berkala untuk menegah terjadinya efek samping dan gejala putus obat.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis Methylprednisolone
Dosis methylprednisolone sangat berbeda-beda pada tiap pasien. Faktor-faktor yang menentukan dosis methylprednisolone adalah kondisi kesehatan yang diobati, tingkat keparahannya, dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan ini. Berat badan terutama pada pasien anak-anak juga diperhitungkan dalam menentukan dosis. Takaran yang methylprednisolone umumnya berkisar antara 4-48 mg per hari. Dosis obat ini biasanya akan direvisi ulang oleh dokter setelah beberapa waktu sesuai dengan respons tubuh terhadap methylprednisolone.
Peningkatan dan pengurangan dosis obat ini perlu dilakukan secara bertahap untuk mengurangi efek samping dan mencegah gejala putus obat.

Mengonsumsi Methylprednisolone dengan Benar

Methylprednisolone sebaiknya dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan. Usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama tiap hari agar efeknya dalam tubuh maksimal.
Penggunaan methylprednisolone jangka panjang atau melebihi dosis dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kelenjar adrenal. Karena itu, dosisnya harus sesuai anjuran dokter.
Jika membutuhkan vaksinasi atau konsumsi obat lain selama menggunakan obat ini, lakukanlah setelah mendiskusikannya dengan dokter.
Obat ini akan menurunkan kekebalan tubuh Anda, jadi tingkatkanlah kewaspadaan serta kebersihan Anda. Segera hubungi dokter jika Anda sakit atau terjadi kontak dengan orang yang menderita infeksi.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi methylprednisolone, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis methylprednisolone pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Methylprednisolone 

Sama seperti obat lain, methylprednisolone juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa potensi efek samping yang umumnya terjadi adalah:

  • Mual dan muntah
  • Nyeri ulu hati
  • Sakit perut
  • Gangguan pencernaan
  • Lemas dan lelah
  • Berkeringat melebihi biasanya
  • Uring-uringan
  • Kecemasan dan depresi
  • Sulit tidur
  • Menstruasi yang tidak teratur
  • Kenaikan berat badan



7 komentar: